Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menduga
pengganti KSAD Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo yang pensiun bulan Mei
ini, berasal dari lulusan Akademi Militer antara tahun 1978 hingga 1981.
Menurut Menhan, hal itu merujuk pada fakta bahwa kepemimpinan di
tubuh TNI saat ini didominasi lulusan angkatan 1978, 1980 dan 1981.
“Jadi yang tampil nanti ya angkatan ’78, ’80, dan ’81, karena kan
berjenjang,” ujar Purnomo, Jumat 10 Mei 2013.Meski demikian, Purnomo menegaskan penunjukan pengganti KSAD merupakan hak prerogratif Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. ”Itu nanti diproses di satu peta khusus, tapi yang menentukan Bapak Presiden. Beliau punya hak prerogratif menentukan, nanti panglima TNI yang mengusulkan,” ujar Purnomo.
Purnomo berharap Kepala Staf TNI AD yang baru dapat memenuhi sejumlah kriteria penting: kepemimpinan, senioritas, masih lama masa pengabdiannya, dan perwira berbintang tiga. Kriteria ini sangat diperlukan karena KSAD nantinya harus melakukan pembinaan kekuatan angkatan kepada anak buahnya.
Berikut Jenderal bintang tiga TNI-AD yang berpeluang menjadi KSAD menggantikan Pramono Edhie Wibowo:
1. Letnan Jenderal Moeldoko yang menjabat sebagai Wakil KSAD. Moeldoko juga peraih Adhi Makayasa di Akademi Militer 1981.2. Letnan Jenderal M Munir yang saat ini menjabat Panglima Komando Cadangan Strategis TNI-AD (Pangkostrad) lulusan Akmil 1983. Dia terkenal karena mampu meraih tiga bintang dalam kurun waktu dua tahun. Munir juga sempat menjadi ajudan Presiden Yudhoyono.
3. Letnan Jenderal Budiman yang saat ini menjadi Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan. Dia lulusan Akmil 1978. Dia pernah menjadi Pangdam IV Diponegoro dan Wakil KSAD.
4. Letnan Jenderal Waris yang saat ini menjabat Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional. Mantan Panglima Daerah Militer Jakarta Raya (Pangdam Jaya) dan Komandan Paspampres baru pensiun pada Desember 2015.
5. Letnan Jenderal Gatot Nurmantyo yang menjabat Komandan Kodiklat TNI, lulusan Akmil 1982. Dia pernah menjabat sebagai Gubernur Akmil dan Pangdam V Brawijaya.
6. Letnan Jenderal Gerhaan Lantara, lulusan Akmil
1978 terkenal karena perannya dalam insiden Santa Cruz di Timur Timor
1991, Operasi Militer di Aceh dan penanganan bencana tsunami Aceh.
Untuk menjaga regenerasi di tubuh TNI AD, biasanya pengganti KSAD
diambil dari Angkatan yang lebih muda agar, gerbong kaderisasi tidak
mandek. Peluang terbesar calon KSAD berasal dari lulusan Akmil Angkatan
1981 ke atas.Letjen Moeldoko lulusan terbaik Akmil 1981 penerima Adhi Makayasa – Tri Sakti Wiratama, tampaknya memiliki peluang kuat, namun Presiden bisa saja memiliki pertimbangan lain. (JKGR)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar